DNS: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya


Jika Kamu sudah mengenal Domain, DNS adalah yang berada di balik itu. Sederhananya, DNS adalah sebuah sistem yang menghubungkan antara IP address dan nama domain. Contoh DNS digunakan dalam kasus seperti ini. Misalkan ketika Kamu mengetikkan nama website Facebook.com di address bar browser Kamu. Halaman depan Facebook yang Kamu lihat bukanlah diambil dari server dengan IP address  Facebook.com. Karena alamat IP tidak ada yang seperti itu. Alamat IP menggunakan kode numerik tertentu. Untuk Facebook.com, IP addressnya adalah 31.13.70.36. Yang berarti data yang Kamu terima di browser Kamu berasal dari alamat IP tersebut.

Fungsi DNS

Sejatinya, DNS server adalah sebuah database server yang berfungsi untuk menyimpan alamat-alamat IP yang digunakan oleh host-name. 

Namun, ada juga fungsi lain dari DNS yang perlu Kamu ketahui seperti:

  1. Mencari alamat host untuk memenuhi request dari klien.
  2. Meminta informasi IP address sebuah website berdasarkan dengan alamat domain
  3. Mendapatkan informasi URL sebuah website berdasarkan oleh IP address digunakan oleh klien.
  4. Menentukan server yang paling tepat untuk pengiriman email.
  5. Mengamankan aktivitas transfer data yang terjadi selama user mengakses suatu website.
  6. Menerjemahkan hostname ke IP address dan sebaliknya.
  7. Mencari data yang sesuai pada database server untuk ditampilkan pada browser klien.

Sebenarnya, semua fungsi ini bekerja secara otomatis saat Kamu sedang mengakses sebuah website di internet. Namun, untuk memahami DNS lebih lanjut, berikut adalah penjelasan lengkap cara kerja DNS server.


Bagaimana cara kerja DNS?

Setelah pencarian rekursif, server resmi baru muncul sebagai program respons. Responsnya dapat berupa delegasi atau jawaban ke server lain. Jadi mudah untuk ini, program resolver (browser internet dan klien e-mail) akan menghubungkan komputer pengguna dengan server

DNS Resolver akan mencari alamat host pada document host. Jika telah menemukan, information akan berikan kepada klien melalui browser internet sehingga prosesnya selesai. Selain mencari document hosts, Resolver juga mencari information cache karena alamat IP yang sebelumnya kita cari akan tersimpan dalam cache DNS.

Jadi ketika Kamu mengunjungi situs yang sama, resolver akan mencarinya dalam information cache kemudian memberikan hasil pada browser internet Kamu sehingga prosesnya selesai. juga mencari pada alamat server pertama ketika information tidak kita temukan di document cache atau host. Jika Kamu sudah menggunakan metode sebelumnya, tetapi nama area tidak terakses juga oleh server maka pencarian selanjutnya dengan mencari document di server foundation information lainnya.

Jika tidak terakses, maka pencarian selanjutnya dengan menghubungi server lain masih terkait. Jadi esensi dari resolver akan melakukan pencarian pertama pada cache dan document host, nanti jika tidak tampil hanya mencari database server . Jika tidak ditemukan, pencarian akan pindah ke server kedua, dan sebagainya hingga ditemukan.

Setelah ditemukan, information akan langsung diberikan kepada klien melalui tampilan browser internet. Nah, ketika Kamu tidak dapat mengakses situs internet yang terkait dengan DNS, kemungkinan karena tidak dapat menemukan alamat IP situs internet yang Kamu akses.


Macam-macam DNS

Dalam sistem DNS server, informasi yang disimpan dan diberikan disebut dengan DNS record. Berikut adalah 10 DNS record yang paling sering dijumpai

  • Address record atau yang sering juga disebut A Record adalah informasi yang menyimpan informasi soal hostname
  • AAA Record menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 address.
  • MX Record digunakan untuk merekam server SMTP yang khusus digunakan untuk saling berkirim email pada suatu domain.
  • CName Record digunakan untuk melakukan redirect domain atau subdomain pada sebuah alamat IP.
  • NS Record merujuk subdomain pada authoritative name server, digunakan jika DNS server subdomain Kamu berbeda dengan main domain.
  • PTR Record memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi IP address dan menampilkan hostname.
  • CERT Record digunakan untuk menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat keamanan.
  • SRV Record berfungsi untuk menyimpan informasi terkait lokasi permintaan klien seperti priority, name, weight, port, points, dan TLL.
  • TXT Record digunakan untuk menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh komputer.
  • SOA Record adalah bagian yang muncul pada dokumen DNS zone. SOA record juga merujuk pada authoritative name server serta informasi lengkap sebuah domain.

Komentar

Postingan Populer