Perbedaan Hacker dan Cracker
Apa Itu Hacker?
Seseorang bisa dikatakan sebagai hacker jika:
- Mempunyai skill dan pengetahuan mengenai sistem operasi dan bahasa pemrograman, dan memanfaatkannya untuk membantu organisasi atau institusi (tempat mereka bekerja) meningkatkan keamanan dan melindungi data.
- Mencari celah keamanan untuk memperbaikinya dan tidak berniat merusak data atau jaringan tertentu.
Apa Itu Cracker?
Secara umum seseorang dapat dianggap sebagai cracker jika:
- Meretas sistem perangkat orang lain untuk memperoleh keuntungan finansial secara ilegal
- Mencari celah keamanan untuk merusak sistem maupun jaringan, serta merusak atau mencuri data
- Mempunyai IP address dan perangkat yang umumnya tidak bisa dilacak agar mereka bisa lebih leluasa dalam melakukan serangan.
Perbedaan Hacker dan Cracker
1. Perbedaan Sifat
Dari pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa umumnya sifat hacker yang baik (ethical hacker) sebenarnya tidak destruktif dan merugikan pihak lain.
White hacker hanya masuk ke sebuah sistem untuk menemukan kelemahan keamanan, bug, dan masalah lainnya yang ada pada suatu sistem.
Sedangkan, cracker yang merupakan black-hat hacker umumnya mempunyai sifat destruktif dan merugikan untuk pihak yang terserang.
Selain memasuki sistem dan jaringan secara paksa, umumnya cracker akan melakukan tindakan kejahatan seperti mencuri data, memasukkan malware, dan lain sebagainya.
2. Perbedaan Cara Kerja
Cracker dan hacker juga mempunyai banyak sekali perbedaan dalam metode dan cara kerjanya lho Golden friends!
Umumnya, hacker lebih bertanggung jawab akan apa yang mereka lakukan. Pasalnya hacker melakukan segala sesuatunya secara legal.
Berbeda dengan cracker yang umumnya melakukan pekerjaan secara tersembunyi karena hal yang dilakukan memang tidak legal dan berbahaya.
3. Perbedaan Tujuan
Meskipun hacker dan cracker sama-sama mempunyai konotasi yang negatif, sebenarnya tujuan dari keduanya cukup berbeda lho!
Ethical hacker atau white-hat hacker umumnya melakukan peretasan untuk menemukan berbagai celah keamanan dan bug yang ada pada sebuah sistem.
Sedangkan, cracker umumnya memasuki sebuah sistem dan jaringan untuk mencuri informasi sensitif seperti data, informasi kartu kredit dan kata sandi korban.
4. Perbedaan Pandangan
Dalam hal pandangan terhadap keamanan komputer, hacker dan cracker juga mempunyai perbedaan yang cukup signifikan lho Golden friends!
Berhubung hacker mempunyai tujuan yang lebih baik jika dibandingkan dengan seorang cracker, mereka mempunyai pandangan lebih positif.
Tujuan hacker membobol sebuah sistem keamanan adalah untuk mengetahui celah keamanan dan memperbaikinya untuk mencegah kerusakan.
Umumnya, hacker melakukan ini untuk memperbaiki sistem keamanan komputer yang beresiko untuk menjadi kelemahan sistem tersebut.
Berbeda dengan cracker yang umumnya akan memanfaatkan kelemahan yang ditemukan dan menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi.
Selain itu, cracker juga melihat sistem keamanan sebagai peluang untuk melakukan peretasan dan perusakan sistem dari komputer tersebut.
Bahkan, sebagian besar cracker tidak segan untuk melakukan aksi ilegal seperti mengambil alih sistem, mencuri data, dan lain sebagainya.
Tingkatan Hacker
Hacker dan cracker merupakan sebutan untuk individu. Sementara perbuatannya disebut hacking dan cracking. Seorang hacker pun memiliki tingkatan-tingkatannya.
1. Lamer
Tingkatan ini merupakan paling dasar, hacker/cracker pada level ini tidak memiliki pengalaman atau pengetahuan tentang sistem informasi atau digital. Hacker/cracker ini biasanya melakukan carding atau menggunakan software trojan.
2. Script Kiddie
Tidak jauh berbeda dengan tingkatan lamer, script kiddie ini memiliki kemampuan networking yang sangat minim. Aktivitas hacking pun tetap menggunakan software trojan.
3. Developed Kiddie
Antara script kiddie dan developed kiddie biasanya dikuasai oleh anak yang masih sekolah atau belajar. Kebanyakan hacker tingkatan ini ingin membobol suatu sistem.
4. Semi Elite
Tingkatan hacker ini memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luas mengenai komputer. Hacker semi elite pun mampu memahami sistem operasi dan memasuki celah keamanannya.
5. Elite
Pada tingkatan ini, hacker mengerti sistem operasi secara luar dan dalam, sanggup menyambungkan jaringan secara global, serta terampil menggunakan keahliannya secara tepat. Chris mengatakan, untuk hacker tidak menghancurkan data-data dan selalu mengikuti aturan yang ada.
Komentar
Posting Komentar